Kondisi Pinjaman Luar Negeri atau Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia Triwulan IV 2018

     Pinjaman luar negeri atau Utang Luar Negeri (ULN) memiliki pengertian sebagai posisi kewajiban aktual penduduk Indonesia kepada bukan penduduk pada suatu waktu, tidak termasuk kontinjen, yang membutuhkan pembayaran kembali bunga dan/atau pokok pada waktu yang akan datang (Bank Indonesia). Kondisi pinjaman luar negeri Indonesia berdasarkan data terakhir dari Bank Indonesia tercatat sebesar 376,84 miliar dolar AS pada triwulan IV 2018 (akhir tahun 2018). Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) yang berjumlah sebesar 359,18 miliar dolar AS. Jika dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya (akhir tahun 2017), jumlah ULN Indonesia juga mengalami peningkatan dimana besaran ULN Indonesia pada akhir tahun 2017 sebesar 352,47 miliar dolar AS. Selanjutnya secara tahunan, Bank Indonesia menyatakan ULN Indonesia akhir 2018 tumbuh 6,09 persen (yoy). Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya(triwulan III 2018) yang tumbuh sebesar 4,2 persen (yoy). 
     Pinjaman luar negeri atau ULN menurut Bank Indonesia terdiri atas beberapa sumber dan jenis pinjaman. Secara garis besar, ULN Indonesia terbagi atas ULN sektor pemerintah dan ULN sektor swasta. Pada akhir tahun 2018, besaran ULN sektor pemerintah tercatat lebih rendah dibandingkan ULN sektor swasta. ULN sektor pemerintah akhir tahun 2018 tercatat sebesar 186,22 miliar dolar AS. Sementara ULN sektor swasta pada periode yang sama tercatat sebesar 190,62 miliar dolar AS. Berikut ini adalah skema pembagian ULN menurut Bank Indonesia.
     Berdasarkan skema posisi pinjaman luar negeri menurut Bank Indonesia, pinjaman luar negeri atau ULN dibagi menjadi dua bagian utama: yaitu ULN Pemerintah & Otoritas Moneter dan ULN Swasta. Berikut akan dijabarkan kondisi ULN Indonesia berdasarkan pembagian menurut skema Bank Indonesia.

A.   Kondisi ULN Pemerintah dan Otoritas Moneter Indonesia 
      ULN Pemerintah dan Otoritas Moneter Indonesia pada akhir tahun 2018 tercatat sebesar 186,22 miliar dolar AS atau sekitar 49,42 persen dari total ULN Indonesia. Jumlah tersebut meningkat sekitar 7,05 miliar dolar AS dibanding triwulan sebelumnya (triwulan III 2018). Akan tetapi jika dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya (akhir tahun 2017), jumlah ULN akhir 2018 tersebut meningkat lebih rendah dibandingkan peningkatannya dari triwulan III 2018, yaitu meningkat sekitar 5,59 miliar dolar AS. Hal tersebut terjadi karena selama tahun 2018, pernah terjadi penurunan jumlah ULN Indonesia, yaitu pada triwulan II dan triwulan III 2018. 
    Selanjutnya ULN Pemerintah dan Otoritas Moneter terbagi lagi berdasarkan institusi dan berdasarkan persyaratan. Berdasarkan institusi, ULN Pemerintah dan Otoritas Moneter terbagi menjadi ULN Pemerintah dan ULN Bank Sentral. ULN Pemerintah akhir tahun 2018 (triwulan IV 2018) tercatat sebesar 183,19 miliar dolar AS atau meningkat sekitar 7,07 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018). Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ULN Pemerintah akhir tahun 2018 tersebut sebesar 3,3 persen (yoy). Bank Indonesia menyatakan peningkatan tersebut disebabkan arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik meningkat. Hal tersebut beriringan dengan kondisi perekonomian domestik yang kondusif dan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Penerbitan SBN valuta asing dalam rangka pre-funding fiskal tahun 2019 juga mempengaruhi peningkatan ULN Pemerintah. Selain itu, jika dibandingkan akhir tahun lalu (akhir tahun 2017), ULN Pemerintah akhir tahun 2018 meningkat sekitar 5,88 miliar dolar AS. Sementara ULN Otoritas Moneter Indonesia pada akhir tahun 2018 tercatat sebesar 3,02 miliar dolar AS. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan triwulan maupun tahun sebelumnya. Jumlah ULN Otoritas Moneter akhir tahun 2018 (triwulan IV 2018) menurun sekitar 11,91 juta dolar AS dibandingkan triwulan III 2018 dan menurun 280,52 juta dolar AS dibandingkan akhir tahun 2017. 
      Kemudian berdasarkan persyaratannya, ULN Pemerintah dan Otoritas Moneter terbagi menjadi ULN komersial dan ULN bukan komersial. ULN komersial Indonesia triwulan IV 2018 tercatat sebesar 130,52 miliar dolar AS. Jumlah ULN komersial tersebut meningkat 6,53 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 4,59 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (akhir tahun 2017). Sementara ULN bukan komersial Indonesia pada akhir 2018 tercatat sebesar 55,70 miliar dolar AS. Jumlah tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 526,37 juta dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat sekitar 1 miliar dolar AS dibandingkan akhir tahun 2017. 
     Dalam ULN bukan komersial sendiri, terdapat dua bagian, yaitu pinjaman ODA dan pinjaman non-ODA. Pinjaman ODA Indonesia akhir tahun 2018 tercatat sebesar 53,33 miliar dolar AS atau meningkat 807,03 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018). Jumlah tersebut juga meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya (akhir tahun 2017), yaitu meningkat sekitar 1,57 miliar dolar AS. Berdasarkan negara kreditur, negara kreditur yang palling banyak menyumbang pinjaman ODA kepada Indonesia pada akhir tahun 2018 adalah Jepang dengan nilai sekitar 12,54 miliar dolar AS. Jika dilihat berdasarkan pinjaman ODA dari negara multilateral, pinjaman ODA akhir tahun 2018 paling banyak disumbang oleh IBRD, yaitu sekitar 17,08 miliar dolar AS. 
     Sementara pinjaman non-ODA Indonesia akhir tahun 2018 tercatat lebih rendah dibandingkan pinjaman ODA, yaitu tercatat sebesar 2,37 miliar dolar AS. Berbeda dengan pinjaman ODA yang mengalami peningkatan, pinjaman non-ODA justru mengalami penurunan. Jumlah pinjaman non-ODA triwulan IV 2018 tersebut menurun 280,67 juta dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan menurun 570,5 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (akhir tahun 2017). Tren peningkatan pinjaman ODA dan penurunan pinjaman non-ODA tersebut memang sudah berlangsung sejak tahun 2010. Hal tersebut sesuai dengan hasil tinjauan dalam bahasan sebelumnya (Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Indonesia Tahun 2010 – 2018). 
     Jika ditinjau kembali dalam bahasan tersebut, data pinjaman komersial dan bukan komersial Indonesia pada tahun 2010 memiliki struktur yang berkebalikan dengan tahun 2018. Pada tahun 2010, pinjaman komersial Indonesia lebih rendah dibandingkan pinjaman bukan komersial (pinjaman komersial tahun 2010 sebesar 46,03 miliar dolar AS, sedangkan pinjaman bukan komersial pada periode yang sama sebesar 70,57 miliar dolar AS). Sementara pada tahun 2018, pinjaman komersial Indonesia lebih besar dibandingkan pinjaman bukan komersial (pinjaman komersial tahun 2018 sebesar 130,52 miliar dolar AS, sedangkan pinjaman bukan komersial pada periode yang sama sebesar 55,70 miliar dolar AS). Maka kondisi tersebut dapat menunjukkan terjadinya pengalihan pinjaman Indonesia dari pinjaman bukan komersial menuju pinjaman komersial. 
Tabel 1. Pinjaman Luar Negeri Menurut Sektor Pemerintah (miliar dolar AS)
Keterangan Pinjaman
2017



2018



Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Menurut Institusi
166,31
170,28
175,91
180,62
184,68
179,73
179,17
186,22
Pemerintah Pusat
162,37
166,28
172,38
177,32
181,14
176,48
176,13
183,19
Bank Sentral
3,94
4,00
3,53
3,30
3,55
3,25
3,04
3,02
Menurut Persyaratan
166,31
170,28
175,91
180,62
184,68
179,73
179,17
186,22
Komersial
111,31
115,95
121,54
125,92
128,25
125,43
123,99
130,52
Bukan Komersial
55,00
54,33
54,37
54,70
56,43
54,29
55,18
55,70
ODA
51,82
51,29
51,37
51,76
53,52
51,51
52,52
53,33
Non-ODA
3,18
3,04
3,00
2,95
2,91
2,79
2,66
2,37
Total
166,31
170,28
175,91
180,62
184,68
179,73
179,17
186,22

     Berdasarkan jenis mata uang utamanya, ULN pemerintah dan otoritas moneter pada akhir tahun 2018 didominasi oleh mata uang dolar AS dengan persentase sebesar 47,23 persen dari total pinjaman. Berikut adalah data tambahan mengenai ULN sektor pemerintah Indonesia menurut mata uang utama. 
Tabel 2. Pinjaman Luar Negeri Pemerintah dan Otoritas Moneter Indonesia Menurut Mata Uang Utama (miliar dolar AS)
Jenis Valuta
2017
2018
Persentase
Q4 2018
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
EUR
9,17
9,63
11,23
11,50
12,12
12,24
12,29
13,00
6,98
GBP
0,16
0,15
0,16
0,14
0,15
0,12
0,12
0,09
0,05
JPY
18,17
18,67
18,19
17,93
18,69
18,39
17,52
17,68
9,49
SDR
4,81
4,82
4,89
4,85
4,88
4,65
4,59
4,48
2,41
USD
77,64
77,04
79,09
82,89
84,88
85,33
86,33
87,96
47,23
IDR
54,79
58,42
60,77
61,72
62,43
57,63
56,99
61,69
33,13
Lainnya
1,56
1,55
1,58
1,58
1,55
1,37
1,33
1,31
0,70
Jumlah
166,31
170,28
175,91
180,62
184,68
179,73
179,17
186,22
100

B.    ULN Swasta 
     Pinjaman luar negeri swasta atau ULN swasta pada akhir tahun 2018 tercatat sebesar 190,62 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat sekitar 10,61 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat sekitar 18,77 miliar dolar AS dibandingkan akhir tahun sebelumnya (akhir tahun 2017). Menurut Bank Indonesia, peningkatan ULN ini dipengaruhi oleh posisi kepemilikan surat utang korporasi oleh investor asing yang mengalami peningkatan. ULN swasta didominasi oleh sekelompok sektor, yaitu sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan LGA, serta sektor pertambangan dan penggalian yang keseluruhannya memiliki total pangsa pasar sekitar 73,8 persen terhadap total ULN. 
      ULN swasta sendiri terbagi menjadi ULN lembaga keuangan dan ULN bukan lembaga keuangan. ULN lembaga keuangan pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 43,81 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat 1,69 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 3,25 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (akhir tahun 2017). 
     ULN lembaga keuangan juga terbagi lagi menjadi ULN bank dan bukan bank. ULN bank triwulan IV 2018 tercatat sebesar 33,39 miliar dolar AS meningkat 1,31 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 3,09 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (triwulan IV 2017). ULN bank ini terbagi lagi menjadi ULN bank persero dan ULN bank swasta. ULN bank persero triwulan IV 2018 tercatat sebesar 5,59 miliar dolar AS meningkat 420,56 juta dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 871,23 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (triwulan IV 2017). Sementara ULN bank swasta triwulan IV 2018 tercatat sebesar 27,80 miliar dolar AS meningkat 890,57 juta dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 2,23 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (triwulan IV 2017). ULN bank swasta triwulan IV 2018 tersebut terdiri atas 17,66 miliar dolar ULN bank swasta nasional, 8,51 miliar dolar AS ULN bank swasta campuran, dan 1,63 ULN bank asing. 
    ULN bukan bank triwulan IV 2018 tercatat sebesar 10,41 miliar dolar AS. Peningkatan ULN bukan bank pada periode tersebut lebih rendah dibandingkan peningkatan ULN bank. ULN bukan bank triwulan IV 2018 meningkat 378,62 juta dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 148,02 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (triwulan IV 2017). Berdasarkan institusinya, ULN bukan bank terbagi atas ULN BUMN, ULN swasta nasional, ULN swasta asing, dan ULN swasta campuran. Diantara keempat institusi tersebut, posisi ULN tertinggi pada triwulan IV 2018 diduduki oleh ULN swasta campuran, yaitu sebesar 54,14 miliar dolar AS. Kemudian disusul oleh ULN swasta nasional sebesar 47,12 miliar dolar AS dan BUMN sebesar 38,34 miliar dolar AS, serta yang terendah adalah swasta asing sebesar 17,62 miliar dolar AS. Selain itu, ULN bukan bank dapat dilihat berdasarkan sektor-sektor ekonomi. Berdasarkan sektor ekonomi, sektor industri pengolahan memiliki posisi ULN tertinggi pada akhir tahun 2018, yaitu sebesar 37,37 miliar dolar AS. Kemudian disusul oleh sektor LGA (listrik, gas, dan air bersih) sebesar 30,43 miliar dolar AS dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 28,94 miliar dolar AS. 
     Sementara ULN bukan lembaga keuangan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan ULN lembaga keuangan. ULN bukan lembaga keuangan pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 146,81 miliar dolar AS. Jumlah ini juga meningkat dibandingkan triwulan dan tahun sebelumnya. ULN triwulan IV 2018 meningkat 8,92 miliar dolar AS dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) dan meningkat 15,53 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya (triwulan IV 2017). 
Tabel 3. Pinjaman Luar Negeri Menurut Sektor Swasta Indonesia (miliar dolar AS)
Keterangan
2017
2018
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Lembaga Keuangan
39,54
40,09
40,10
40,56
40,42
41,23
42,12
43,81
Bank
29,51
29,77
29,36
30,30
30,39
31,32
32,09
33,39
Persero
4,83
4,69
4,67
4,72
4,76
4,87
5,18
5,59
Swasta
24,68
25,07
24,69
25,58
25,64
26,45
26,91
27,80
Nasional
16,00
16,42
16,56
16,96
16,59
17,50
17,24
17,66
Campuran
7,15
7,09
6,60
7,01
7,52
7,63
8,21
8,51
Asing
1,52
1,56
1,52
1,60
1,53
1,32
1,46
1,63
Bukan Bank
133,56
136,75
139,29
141,55
143,71
144,79
147,92
157,22
BUMN
26,35
27,68
28,04
28,52
28,77
29,11
30,27
38,34
Swasta Nasional
44,07
45,37
45,06
46,05
47,01
46,89
47,21
47,12
Swasta Asing
15,14
15,47
15,99
16,75
17,35
17,39
17,75
17,62
Swasta Campuran
47,99
48,23
50,19
50,23
50,58
51,42
52,69
54,14
Bukan Lembaga Keuangan
123,53
126,43
128,55
131,28
133,69
134,89
137,89
146,81

C.    Kondisi ULN Indonesia 
      Kondisi pinjaman luar negeri atau ULN Indonesia tergolong sehat. Rasio ULN terhadap PDB pada akhir tahun 2018 sebesar 36 persen. Besaran rasio tersebut tergolong aman menurut UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 dimana batas rasio utang terhadap PDB (debt to GDP ratio) adalah di bawah 60 persen. Akan tetapi rasio tersebut tercatat meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III 2018) yang mencapai 34,5 persen. Selain itu, Bank Indonesia menyatakan ULN Indonesia masih didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 86,3 persen terhadap total ULN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondisi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Triwulan I 2019

POSISI SURAT BERHARGA NEGARA (SBN) UPDATE SEPTEMBER 2019

Indonesia’s economic stimulus not enough to stop layoffs, focus should be to contain COVID-19: Experts