NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) TRIWULAN II 2019
1. Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dicerminkan dari Transaksi Berjalan (TB) dan Transaksi Modal dan Finansial (TMF). Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa NPI pada Triwulan II 2019 mengalami defisit menjadi 1,9 miliar USD dibandingkan NPI pada Triwulan I 2019 yang surplus sebesar 2,4 miliar USD. Penurunan ini didukung oleh menurunnya TMF dari 9,9 miliar USD pada Triwulan I 2019 menjadi 7 miliar USD Triwulan II 2019. Hal ini juga didukung dengan semakin besarnya defisit TB pada Triwulan II 2019 sebesar 8,4 miliar USD, karena surplus pada TMF tidak mampu menutupi defisit pada TB sehingga NPI mengalami defisit. Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada Triwulan II 2019 juga mengalami penurunan menjadi sebesar 123 miliar USD atau menurun sebesar 0,5% dari Triwulan I 2019, namun nilai cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan impor dan utang luar negeri pemerintah selama 6,8 bulan. Perlambatan pertumbuhan pada NPI ini disebabkan salah satunya oleh adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi secara global.
Tabel 1 Neraca pembayaran Indonesia (Miliar USD)
2. Transaksi Berjalan (TB)
Kondisi transaksi berjalan (TB) pada Triwulan II 2019 masih terus mengalami defisit bahkan lebih besar dibandingkan dengan defisit yang terjadi pada Triwulan I 2019. Berdasarkan Tabel 2 besarnya TB pada Triwulan II 2019 adalah -8,4 miliar USD lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan I 2019 sebesar -6,9 miliar USD.
Tabel 2 Transaksi Berjalan (Miliar USD)
Peningkatan jumlah defisit ini didukung oleh menurunnya neraca perdagangan barang (Tabel 3) dimana pada Triwulan I 2019 nilainya sebesar 1,188 miliar USD menjadi surplus namun lebih rendah pada Triwulan II 2019 sebesar 0,187 miliar USD. Penurunan neraca perdagangan barang ini disebabkan oleh defisit pada neraca migas yang semakin besar sedangkan surplus neraca nonmigas peningkatannya tidak memiliki dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan nilai neraca perdagangan barang.
Tabel 3 Neraca perdagangan
barang (Miliar USD)
Berdasarkan Tabel 2 juga dapat dilihat bahwa peningkatan defisit pada TB juga didukung oleh meningkatnya defisit neraca jasa sebesar 1,9 miliar USD yang disebabkan oleh penurunan surplus pada jasa perjalanan. Penurunan surplus pada jasa perjalanan diakibatkan oleh menurunnya penerimaan (ekspor) jasa perjalanan dan kenaikan pembayaran (impor) jasa perjalanan. Selain itu peningkatan defisit TB juga didukung oleh meningkatnya defisit neraca pendapatan primer sebesar 8,7 miliar USD yang disebabkan oleh tingginya pembayaran dividen terkait dengan investasi portofolio kepada investor nonresiden serta meningkatnya pembayaran bunga pinjaman luar negeri khususnya pada sektor pemerintah dan sektor swasta nonbank.
3. Transaksi Modal dan Finansial
Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2019 menurun menjadi 7 miliar USD dibandingkan Triwulan sebelumya sebesar 9,9 miliar USD. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan surplus investasi portofolio dan investasi lainnya. Penurunan pada investasi lainnya ini disebabkan oleh meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri pemerintah dan sektor swasta.
Berdasarkan Tabel 4 penurunan pada investasi portofolio diakibatkan oleh penurunan masuknya modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke Indonesia menjadi 4,5 miliar USD pada Triwulan II 2019 lebih rendah dibandingkan dengan Triwulan I 2019 sebesar 5,3 miliar USD. Sedangkan investasi portofolio penduduk Indonesia di luar negeri semakin menurun akibat adanya ketidakpastian perekonomian global dimana pada Triwulan I 2019 sebesar 0,1 miliar USD menurun menjadi -0,01 miliar USD.
Sedangkan investasi langsung meningkat yaitu dari 5,2 miliar USD Triwulan I 2019 menjadi 5,3 miliar USD pada Triwulan II 2019. Peningkatan investasi langsung ini ditunjang oleh menurunnya investasi langsung penduduk Indonesia di luar negeri yang dapat dilihat dari menurunnya nilai aset dari -0,8 miliar USD yang keluar ke luar negeri menjadi -1,6 miliar USD. Sedangkan aliran modal asing yang masuk meningkat yang dapat dilihat dari nilai kewajiban pada Triwulan I 2019 sebesar 6,1 miliar menjadi 7 miliar USD pada Triwulan II 2019.
Tabel 4 Transaksi modal dan
finansial (Miliar USD)
|
Komentar
Posting Komentar