Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2019

Kondisi Ketenagakerjaan 
a. Angkatan Kerja
Jumlah angkatan kerja Indonesia pada Februari 2019 sebanyak 136,18 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 2,24 juta jiwa dibandingkan Februari 2018. Dari sejumlah angkatan kerja pada Februari 2019, penduduk yang bekerja sebanyak 129,36 juta jiwa (94,99 persen dari angkatan kerja) dan pendududk yang menganggur sebanyak 6,82 juta jiwa (5,01 persen dari angkatan kerja). Jumlah penduduk yang bekerja pada periode tersebut meningkat sebanyak 2,29 juta jiwa. Selain itu, jumlah penduduk yang menganggur menurun sebanyak 50 ribu jiwa. 
Selaras dengan peningkatan angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2019 sebesar 69,32 persen meningkat 0,12 persen dibandingkan Februari 2018. TPAK laki-laki sebesar 83,18 persen dan TPAK perempuan sebesar 55,50 persen. Menurut Berita Resmi Statistik BPS, peningkatan TPAK tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan suplai tenaga kerja.
Tabel 1. Data Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2017, 2018, dan 2019

b. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 
Sementara Tingkat Pengangguran Terbuta (TPT) Februari 2019 sebesar 5,01 persen. TPT tersebut menurun 0,12 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya (Febuari 2018). Jika dibandingkan pedesaan, TPT perkotaan lebih tinggi, yaitu sebesar 6,30 persen, sedangkan TPT pedesaan sebesar 3,45 persen pada periode yang sama. Persentase TPT, baik di perkotaan maupun di pedesaan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja selama setahun tersebut semakin membaik karena tenaga kerja yang tidak terserap semakin sedikit. 
Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya, TPT tertinggi diperoleh oleh tenaga kerja lulusan SMK, yaitu sebesar 8,63 persen. Sementara TPT terendah diperoleh oleh tenaga kerja lulusan SD, yaitu sebesar 2,65 persen. Hal ini menjelaskan bahwa tenaga kerja lulusan SD lebih menerima dipekerjakan dalam bidang apapun sehingga tingkat penganggurannya lebih rendah dibanding lulusan tingkat pendidikan lain. 
Gambar 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Tingkat Pendidikan pada Februari 2017, 2018, dan 2019 (persen)

a. Penduduk yang Bekerja

Berdasarkan penggolongan sektor lapangan usaha, penduduk Indonesia yang bekerja pada Februari 2019 paling banyak terdapat pada sektor pertanian dengan persentase sebesar 29,46 persen. Persentase tersebut menurun dari setahun sebelumnya (Februari 2018) yang mencapai 30,46 persen. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan sebesar 18,92 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 14,09 persen. Sementara sektor dengan persentase penduduk bekerja yang terendah adalah sektor pengadaan listrik dan gas yang hanya mencapai 0,24 persen dari total penduduk bekerja. Persentase tersebut telah menurun 0,03 persen dibandingkan Februari 2018. 
Gambar 2. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Usaha di Februari 2017, 2018, dan 2019 (persen)
Selanjutnya, berdasarkan status pekerjaan utamanya, penduduk yang bekerja pada Februari 2019 didominasi oleh pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai, yaitu mencapai 39,13 persen dari total penduduk yang bekerja. Disusul oleh penduduk yang berusaha sendiri sebesar 19,17 persen dan persentase terendah dicapai oleh pekerja yang berstatus sebagai pengusaha yang dibantu buruh tetap sebesar 3,6 persen. Untuk lebih jelasnya.
Gambar 3. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utamanya pada Februari 2017, 2018, dan 2019 (persen)
Berdasarkan tingkat tamatan pendidikannya, penduduk Indonesia yang bekerja pada Februari 2019 didominasi oleh tamatan SD ke bawah yang mencapai 40,51 persen dari total penduduk yang bekerja. Jumlah tersebut menurun dibandingkan persentase sebelumnya yang mencapai 41,80 persen. Kemudian disusul oleh tamatan SMA sebesar 17,86 persen, tamatan SMP sebesar 17,75 persen, tamatan SMK sebesar 11,31 persen, tamatan universitas/perguruan tinggi sebesar 9,75 persen, dan yang terendah adalah penduduk yang bekerja tamatan diploma sebesar 2,82 persen. Hal ini selaras dengan bahasan sebelumnya, bahwa TPT yang tertinggi juga terletak pada angkatan kerja tamatan diploma. 
Gambar 4. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Tamatan Pendidikan pada Februari 2017, 2018, dan 2019 (persen)
Penduduk bekerja juga dapat dipersentasikan berdasarkan jam kerja. Berdasarkan jam kerjanya, persentase tertinggi penduduk yang bekerja adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja lebih dari atau sama dengan 35 jam per minggu. Persentase terendah adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja sebanyak 1 hingga 7 jam per minggu. Berdasarkan status pekerjaannya, penduduk yang bekerja di Indonoesia mayoritas sudah bekerja penuh mencapai 69,96 persen. Sementara penduduk yang bekerja paruh waktu sebesar 22,67 persen dan setengah menganggur sebesar 7,37 persen. Berikut akan dipaparkan lebih detail mengenai persentase penduduk yang bekerja menurut jam kerjanya.
Gambar 5. Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Jam Kerja pada Februari 2017, 2018, dan 2019 (persen)

Rata-Rata Upah Buruh
Rata-rata upah buruh Indonesia pada Februari 2019 sebesar 2,79 juta rupiah per bulan. Berdasarkan sektor lapangan usaha, rata-rata upah buruh tertinggi adalah pada sektor pertambangan, yaitu mencapai 5,03 juta rupiah per bulan. Disusul oleh sektor jasa keuangan dan asuransi yang mencapai 4,11 juta rupiah per bulan, dan sektor informasi dan komunikasi mencapai 4,05 juta rupiah per bulan. Rata-rata upah buruh sektor pengadaan listrik dan gas dengan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib memiliki besaran yang sama, yaitu sebesar 3,76 juta rupiah per bulan. Kemudian disusul lagi oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 3,42 juta rupiah, sektor real estat sebesar 3,38 juta rupiah, sektor jasa kesehatan sebesar 3,32 juta rupiah, sektor jasa perusahaan sebesar 3,28 juta rupiah, sektor konstruksi sebesar 2,85 juta rupiah, sektor jasa pendidikan sebesar 2,67 juta rupiah, sektor industri pengolahan sebesar 2,65 juta rupiah, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 2,51 juta rupiah, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 2,32 juta rupiah, sektor penyediaan akomodasi makan minum sebesar 2,28 juta rupiah, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,05 juta rupiah. Sementara upah terendah terletak pada sektor jasa lainnya yang hanya mencapai 1,68 juta rupiah per bulan. 
Selain itu, rata-rata upah buruh menurut tamatan pendidikan dipaparkan pada Gambar 6. Rata-rata upah buruh tertinggi dicapai oleh tamatan universitas/perguruan tinggi sebesar 4,36 juta rupiah per bulan. Sementara rata-rata upah buruh terendahnya dicapai oleh tamatan SD ke bawah sebesar 1,74 juta rupiah per bulan.
Gambar 6. Rata-Rata Upah Buruh Menurut Tingkat Tamatan Pendidikan (juta rupiah per bulan) pada Februari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondisi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Triwulan I 2019

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) TRIWULAN I 2019

Posisi Surat Berharga Negara (SBN) Update April 2019